sedikit tentang hari ini . (2)

Hari ini.
4 juni 2021.
Dirumah saya, tepatnya di kamar saya.

  Tidak tau dari mana obrolan ini berlangsung tiba tiba saja saya menyeletuk "ayah, nanti kalau cari suami buat saya yang suaranya bagus ya"

  Tiba tiba ayah seakan mengerti kode dari saya "lah kamu mau ga sama dia?" 
Ya, dia yang dimaksud ayah saya itu adalah kamu.

  Saya disitu hanya berdehem menetralkan jantung yang berdegup kencang.

"Tapi ya begitu, menurut pandangan ayah sifatnya dia keras dan kaku"
Kata kata itu sudah sering terdengar di telinga saya. Jika saya menceritakan tentang kamu ke beliau.

Saya berusaha semaksimal mungkin untuk berusaha melupakan kamu dengan alasan tersebut.
Tapi nyatanya hati saya terlalu murah hati menerima kenyataan yang tidak tahu pasti itu.
"Jadi pribadi yang lebih sabar lagi kan beres, bisa menyeimbangi sifat keras nya itu"
"Wajar lah dia keras, dia anak pertama. Tulang punggung keluarga juga"

Hati kecil saya selalu bilang seperti itu jika mendengar tentang hal itu.

Tiba tiba ayah saya bilang
"Kalo kamu mau, ayah mau main kerumahnya minta.."

Saya disitu benar benar syok.
Langsung saja saya memotong pembicaraan nya "jangan lah yah malu maluin aja"

"Bukan minta yang kamu fikirkan sekarang nak, maksud minta itu. Minta buat mengisi majlis majlis disini. Kan suaranya dia bagus, jadi bisa lah mungkin diajak ajak."

"Kamu juga ga akan ayah bolehin main main ke rumahnya, apalagi berhubungan sama dia"

Saya hanya diam termenung disitu.
Saya memikirkan semua yang ayah bicarakan.

"Yang lain deh yah, jangan dia"
Jawab saya senormal mungkin mengontrol bibir agar tidak bergetar menangis.

Saya memang selalu lemah jika berbicara yang berkaitan denganmu.
Saya tahu kamu memang tidak pernah mungkin untuk saya miliki.

Akhirnya ayah saya mengalihkan pembicaraan panjang. Tentang istri, suami, orang yang baru saja meninggal, pernikahan dan lain lain..

Saya selalu suka jika berbicara dengan ayah. Karena banyak wawasan yang saya dapat.

Tiba tiba saja ayah menyambungkan lagi ke topik tadi.

"Kamu emang ga mau sama dia beneran?"

Saya menyerah menghindari kata tersebut. Karena tidak ada alasan lagi saya akhirnya menjawab jujur.

"Ya, mau lah yah. mau banget hehe" saya meringis pelan, malu.

"Kalo emang beneran mau, ayah mau main kerumahnya, kamu gausa ikut tapi,"

Spontan saya benar benar syok, saya berfikir jika ayah benar benar kerumahnya dia.
Ah, tidak bisa dibayangkan. Apalagi setelah kejadian confess tentang perasaan saya selama ini ke kamu.

Apa yang akan kamu lakukan jika ayah saya benar benar ke rumah kamu menemui kamu?

Benar benar tidak bisa dibayangkan..

Akhirnya saya jujur ke ayah saya.

"Jangan ayah, dia sudah tahu kalau aku suka dia. Gausah aneh aneh ya yah..."

Saya membujuk ayah saya membuat omongan saya semelas mungkin.

"Oh, dia sudah tahu. Kalau begitu ya beda lagi urusannya" 

Saya mendesah lega. Untung ayah saya mengerti...

"Iya yah".


-tamat-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

halu (5)

bertemu setelah 3 tahun berlalu... (6)