Aya..(1)

Assalamualaikum.


Sekitar 5/4 tahun yang lalu...

  Saya mendengar tentang kamu dari mulut ayah saya. Beliau menceritakan bahwa kamu datang untuk memberikan titipan dari pesantren. Kemudian beliau bertanya tentang bagaimana keadaanmu bukan?
Dan pada saat itu menurut saya, keadaanmu sedang tidak baik baik saja.

Cerita itu kemudian berlalu.

  Pertemuan pertama.
  Kemudian, waktu saya belajar di pesantren dan tak sengaja bertemu dengan kamu , ibu , dan adik kamu.
  
  Kita duduk dalam satu karpet yang sama. Akan tetapi saya yang pemalu akut.
Tak sedikitpun melihat ke arah mu, yang sedang asyik ngobrol dengan ayah saat itu.

  Sepulangnya kamu dan keluarga kamu. Ayah bercerita sedikit tentang keadaanmu saat itu. Ada setitik rasa kagum yang muncul di dalam hati saya. 

  Sampai pada akhirnya saya iseng untuk menggoda adik kamu dengan bercerita ke teman teman saya bahwa adik kamu adalah ipar saya. (Tolong maafkan saya)

  Pertemuan kedua.
  Tidak sengaja bertemu lagi.
Dan dengan bodohnya saya menceritakan kepada ibu saya tentang adik kamu yang menjadi bual bual an teman teman saya. Karena ulah saya sendiri..

Ibu saya sungguh sangatlah pengertian dan ketika bertemu denganmu dan keluargamu. Ibu saya pura pura tidak melihat.

Tapi disitu saya benar benar melihat kamu. Yang sedang asyik mengobrol dengan adik kamu, saya memandangi kamu dari kejauhan .
Berusaha semaksimal mungkin agar tak terlihat.

Tapi tiba tiba saja kamu menoleh kan kepalamu ke arah saya kemudian tersenyum.

Sungguh, dari senyuman itu lah.
Kehidupan saya berubah..

Senyuman yang menawan dan semanis madu itu berhasil membuat saya menari nari diatas langit.
Saya tahu, kamu tersenyum hanya menunjukkan rasa kesopanan.
Tapi mengapa?
Setelahnya, saya terus menerus kefikiran.

Bahkan. Setelahnya saya selalu berusaha untuk mencari tahu segala hal yang berkaitan denganmu.

Lewat teman saya yang menjadi teman adik kamu.
Dan juga lewat ayah saya.

Beliau (ayah saya) selalu menceritakan bagaimana kerja keras mu,
Bagaimana kamu menghormati orangtua,
Bagaimana cara bicara mu,
Bagaimana ketertarikan mu tentang agama.

Dan itu yang membuat rasa kagum dalam diri saya semakin melebar.
Dari yang awalnya hanya setitik
Menjadi selebar lautan.

____ 🇮🇩 ____
10 bulan yang lalu..
Sampai pada akhirnya di suatu libur panjang.

(Panjang cerita jika saya cerita disini. Takut kamu bosan bacanya.)

Singkat cerita..
Saya berkenalan dengan salah satu murid kamu. Dan saya tidak punya rasa malu menanyakan tentang kamu.
Dan murid kamu itu banyak cerita tentang kamu. Cerita yang baik baik tentunya.

Disitulah saya menyadari.
Bahwa rasa ini bukan hanya sekedar kagum.
Melainkan cinta.
Kenapa saya menyimpulkan demikian?

Karena saya sering mendengar tentang kebaikan dan keburukanmu.
Jika hanya kagum.
Dengan mendengar keburukanmu.
Rasa ini akan hilang kan?
Tapi ini tidak.
Jadi, saya menyimpulkan demikian.

Dan rasa ingin memilikimu semakin kuat dalam hatiku..

___
28 Agustus 2020.

  Saya rela membeli nomor baru. Hanya karena ingin menghubungi mu.
Saya mengungkapkan semua nya lewat nomor itu. 
Sampai pada akhirnya kamu menanyakan tentang siapa saya.

  Disitu saya bimbang.
Haruskah saya menunjukkan siapa saya sebenarnya?
Jika saya menunjukkan apa saya masih punya muka untuk bertemu dengan adik kamu nanti nya?
Jika saya menunjukkan apa tidak ada kemungkinan kamu memandang rendah ayah saya jika bertemu?

Dua pertanyaan itu yang yang menghantui fikiran saya.
Sampai akhirnya saya mengaku.
Dengan nama lain saya.
Saya tidak berbohong.
Nama saya memang itu. Tapi hanya sedikit yang memanggil saya dengan nama itu.

Hari terus berlalu.
Saya terus merecoki kehidupan kamu.
Dengan chating tidak jelas dari saya.

Sampai suatu malam pada keadaan hujan yang sangat deras.
Kamu tiba tiba menyanyikan sebuah lagu.

Kamu tahu?
Bagaimana keadaan saya setelah itu?
Saya menangis.
Menangis bahagia.

Saya berucap pada diri saya 
"Minta sama Allah itu indah ya.."
Karena selama itu pula tak selewat sehari pun saya tidak mendoakanmu..

Bahkan ketika saya sampai di pesantren pun seperti itu. Tidak berhenti mendoakanmu..

Karena saya yakin apapaun yang saya inginkan akan tercapai dengan adanya doa.

Oiya. Kemarin saya dipondok saya benar benar kali ini bertegur sapa dengan adik kamu. Tanpa ada bual bual an tentang per iparan.

Bahkam saya sempat mengobrol sedikit sebelum saya berhenti.

Melihatnya mengingatkan ku tentang kamu..

___🏳️___
Saya cukup sadar diri.
Untuk sekarang tidak ingin memilikimu lagi.
Sejak awal memang saya selalu dipaksa untuk sadar diri..
Saya tahu siapa saja orang yang kamu kenal dari kalangan perempuan.

Mereka bukan sembarang perempuan.
Mereka semua cantik
Apalag dibandingkan dengan saya ini?
Saya hanya seseorang yang kelebihan lemak wkwk.
Tapi I LOVE MY SELF.
Dengan ini Allah menjagaku.

___🏳️___

Jika kamu bertanya kenapa saya sekarang berani mengungkapkan secara nyata?
Bukan yang palsu?
Jawaban nya adalah.
Hanya sedikit kemungkinan untuk bertemu dengan kamu / adik kamu lagi. Karena saya sudah tidak tinggal di pesantren. Jadi muka saya sedikit terselamatkan lah. Wkwk
Dan juga ayah saya sudah mengetahui jika saya menyukai kamu.
Dan respon ayah saya bagus.
Saya rasa.. ayah tidak akan keberatan.
Tapi saya tidak bilang ke beliau jika membuat ini..

Terserah kamu nanti memandang ayah saya bagaiamana. Saya tidak peduli.

Yang terpenting semua rasa ini tersampaikan.

Dan juga tentang cewe yang kamu bikin instastory.
Selamat ya.
Barakallah lakuma.
Bohong jika saya tidak menangis wkwk
Saya menangis selama 2 hari kau tau. 
Tapi ya sudahlah.
Memang si cantik itu lebih bagus daripada saya. Entah dari segi fisik maupun akhlaq nya..

🏳️..

Kenapa saya begitu mencintai kamu?
Karena saya yakin kamu bisa membimbing saya yang pemalu ini untuk bisa berbicara didepam umum.
Saya sebenarnya ingin memilikimu hanya dengan alasan sederhana
"Karena saya yakin kamu bisa menjadi perantara untuk saya mengejar cinta nya Allah"

Ah sekali lagi, itu hanya semu..
Semoga saya bisa menemukan pengganti lebih baik ya..

🏳️___
Terakhir.
Terimakasih karena telah menjadi motivator terhebat setelah orangtua dan guru2 saya.
Dan saya mohon maaf sebesar besar nya.
Jika saya mengganggu kamu.

Saya cukup sadar diri.

Wassalamualaikum.

ttd.
rzqmlyah (riris)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

halu (5)

sedikit tentang hari ini . (2)

bertemu setelah 3 tahun berlalu... (6)